Tulisan ini ingin menunjukkan percakapan-percakapan utama warganet pada 2021 di seputar topik demokrasi, kekerasan, dan toleransi di Indonesia. Untuk melihat percakapan-percakapan tersebut tulisan ini menggunakan tagar dan kata kunci terpopuler di platform Twitter selama 2021. Tagar merupakan kata atau kumpulan kata yang diawali tanda pagar (#) sebagai penanda kumpulan percakapan terkait topik tertentu. Sementara kata kunci merupakan kata atau kumpulan kata yang bersumber dari percakapan-percakapan di media sosial. Tulisan ini merupakan pengamatan harian atas tagar dan kata kunci terpopuler yang diambil dari situs getdaytrends.com pada periode 1 Januari - 31 Desember 2021.
Secara umum, institusi kepolisian menjadi pusat atensi percakapan di seputar topik demokrasi, kekerasan, dan toleransi di Indonesia sepanjang 2021. Hal ini terjadi karena dua hal. Pertama, insitusi kepolisian memproduksi dua tagar terbesar: #HidupDamaiJagaToleransi (54.800 twit) dan #TumpasAkarRadikalisme (49.900 twit). Tagar #HidupDamaiJagaToleransi merupakan kampanye institusi kepolisian untuk mendukung Maklumat Kapolri Mak/1/I/2021 —diterbitkan 1 Januari 2021—tentang pelarangan penggunaan simbol, atribut, dan penghentian kegiatan Front Pembela Islam (FPI) yang telah dibubarkan pemerintah. Tagar #TumpasAkarRadikalisme merupakan kampanye institusi kepolisian tentang pencapaian Polri yang telah berhasil menangkap 60 orang terduga teroris di Makassar, Jawa Timur, dan Yogjakarta. Kedua tagar ini menjadi percakapan terpopuler karena digaungkan oleh sesama akun media sosial institusi kepolisian di berbagai level wilayah administrasi.
Kedua, institusi kepolisian menjadi objek percakapan warganet pada berbagai tagar dan kata kunci terpopuler 2021. Tagar dan kata kunci ini umumnya merupakan kritik atas kinerja kepolisian, seperti ‘RANDY BAGUS HARI SASONGKO’, ‘Smackdown’, “#SAVENOVIAWIDYASARI, dan #PercumaLaporPolisi.
Ada lima tema besar dalam topik demokrasi, kekerasan, dan toleransi di sepanjang 2021, yaitu “kekerasan polisi”, “kekerasan seksual pada perempuan”, “radikalisme dan terorisme”, “toleransi”, dan “Papua”. Kelima tema ini kerap saling berkelindan dan muncul bersamaan pada percakapan-percakapan populer warganet. Institusi kepolisian menjadi pusat atensi percakapan warganet pada empat tema percakapan, yaitu: “kekerasan polisi”, “kekerasan seksual pada perempuan”, “radikalisme dan terorisme”, dan “toleransi”.
Tema percakapan pertama adalah “kekerasan polisi”. Tema ini mencakup jenis-jenis kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Jenis kekerasan yang pertama adalah kekerasan anggota polisi yang membanting seorang demonstran mahasiswa di Serang pada 13 Oktober 2021. Peristiwa ini muncul sebagai perbincangan populer melalui kata kunci ‘Smackdown’ yang menjadi trending topic pada hari yang sama dengan peristiwa pembantingan. Jenis kekerasan kedua adalah perundungan yang dilakukan oleh anggota kepolisian terhadap warganet Fachrial Kautsar pada 17 Oktober 2021 karena mengusulkan polisi diganti dengan satpam BCA. Percakapan ini menjadi trending topic melalui kata kunci ‘Satpam BCA’ pada hari yang sama dengan kejadian perundungan. Jenis kekerasan ketiga adalah kekerasan antar sesama anggota polisi, seperti pada kasus pemukulan Kapolres Nunukan terhadap anak buahnya. Peristiwa ini menjadi trending topic pada 26 Oktober 2021 melalui kata kunci ‘Kapolres’. Beberapa kasus kekerasan polisi, seperti penembakan anggota FPI sempat ramai dipercakapkan meski tidak menjadi trending topic.
Tema percakapan kedua adalah “kekerasan seksual terhadap perempuan”. Tema ini pertama kali menjadi perbincangan warganet pada 6 Oktober 2021 karena liputan Project Multatuli tentang pengabaian pelaporan kasus pemerkosaan terhadap tiga anak perempuan oleh seorang ayah kandung di Luwu, Sulawesi Tenggara. Pada 7 Oktober 2021 kata kunci ‘Tiga Anak Saya Diperkosa’ dan #PercumaLaporPolisi” menjadi trending topic. Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan lainnya adalah kasus Novia Widya Sari. Ia menjadi korban kekerasan seksual Randy Bagus Hari Sasongko, anggota Polres Pasuruan. Kasus ini menjadi trending topic pada 4-5 Desember 2021 melalui tagar #SAVENOVIAWIDYASARI, #noviawidyasari, dan kata kunci ‘RANDY BAGUS HARI SASONGKO’.
Topik kekerasan seksual terhadap perempuan juga menjadi perbincangan ketika menteri Nadiem Makarim mengeluarkan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada 31 Agustus 2021. Percakapan ini menjadi trending topic melalui tagar #nadiemoleng dan kata kunci ‘Permendikbud’ pada 11 dan 12 November 2021.
Tema percakapan ketiga adalah “radikalisme dan terorisme”. Tema ini merupakan percakapan yang melibatkan kelompok pro dan kontra pemerintah. Pada 5-6 Januari 2021 tagar #TindakTegasUlamaIntoleran dan #TolakUlamaRadikal menjadi trending topic. Motor tagar ini adalah akun-akun influencer pro pemerintah, seperti @catatankaqihati dan @Lady_Zeebo yang melihat Rizieq Shihab dan FPI sebagai representasi penyebaran radikalisme di Indonesia. Tagar #TumpasAkarRadikalisme menjadi trending topic. Motor tagar ini adalah akun-akun institusi kepolisian yang berkampanye tentang keberhasilan menangkap 60 terduga teroris di Makassar, Jawa Timur, dan Yogjakarta.
Trending topic berikutnya yang berhubungan dengan “radikalisme dan terorisme” terjadi pada 16 November 2021 melalui tagar #bubarkanmui. Tagar ini meluas seiring dengan penangkapan pengurus MUI, Zain An-Najah. Belakangan, muncul dukungan terhadap MUI melalui tagar #dukungMUI pada 19 November 2021. Trending topic ini menyeret dua nama yang dihubung-hubungkan dengan terorisme, yaitu Anies Baswedan dan Anwar Abbas.
Tema percakapan keempat adalah “toleransi”. Tema “toleransi” juga merupakan percakapan yang melibatkan kelompok pro dan kontra pemerintah. Pada 26 Januari 2021 kata kunci ‘Natalius Pigai’ menjadi trending topic karena menjadi korban kasus rasisme dari Ambrocius Nababan. Natalius Pigai merupakan mantan komisioner Komnas HAM dan terkenal sebagai oposan pemerintah. Pada 1 Februari 2021 tagar #TangkapAbuJandaRasis yang menjadi trending topic karena melontarkan pernyataan rasis kepada Natalius Pigai. Abu Janda merupakan nama alias dari influencer pro-pemerintah, Permadi Arya. Nama Permadi Arya kembali muncul sebagai trending topic pada hari yang sama melalui tagar #PermadiAryaBuzzerRasis. Tagar ini merupakan reaksi atas pernyataan Permadi Arya yang menyebut Islam sebagai agama pendatang yang arogan. Meskipun desakan untuk menangkap Permadi Arya mengemuka, namun kasus-kasus ini tidak pernah diproses kepolisian.
Tema percakapan kelima adalah “Papua”. Tema ini memiliki volume percakapan yang kecil, tetapi tercatat menjadi tagar yang menjadi tren percakapan dengan periode terpanjang (longest trending) pada 2021melalui Tagar #PapuaIndonesia. Tagar ini memiliki dua periode trending topic, yaitu pada Februari-April dan Agustus-Oktober 2021. Tagar #PapuaIndonesia merupakan tagar propaganda yang menyatakan Papua merupakan bagian dari Indonesia. Tagar ini mempercakapkan tentang kebijakan pembangunan pemerintah pusat dan aksi kelompok pro-kemerdekaan yang melakukan gangguan keamanan di Papua. Tagar #PapuaIndonesia memiliki pola-pola percakapan berisi pesan berulang, konten-konten dengan sajian ber-template serupa, memberikan informasi daur ulang dari akun-akun media sosial lain, serta diproduksi oleh akun-akun tertentu.
Resume dapat diunduh di sini: